RSS

GARA-GARA KOPI TUMPAH



Ini saat yang berat buat aku, sebenaranya jika bukan karena tumpahan kopi di bawah meja mungkin masa lalu tak akan pernah menjadi topik tadi sore. Ini yoga memang aku bilang hati-hati di sana ada kopi nanti tumpah malah tak menghiraukan suara ku akhirnya kopi ku tumpah di meja hingga ke kolong meja, harusnya dia membersihkannya . dia asal membersihkannya, hingga lantainya kotor. Setelah hari rabu aku benar-benar malas jalani hidup seolah tak punya tujuan dan harapan, di tambah tadi sore.
Lantai kotor, pak widiantoro malah bicara yang gak-gak. Dia bilang jorok sekali aku hingga lantai kotor begitu, aku pikir yoga sudah membersihkannya. Dia emang agak gak sopan, duduk di meja kerjaku, meminum kopi tanpa ijin sampai tumpah. Kadang aku jengkel tapi namanya anak kecil satu dua kali di kasih pengertian kalo dasarnya gak ngerti 3 sampai 4 x pengertian pun percuma saja. Sore tadi ada hal yang aku tidak suka sungguh membuat hatiku semakin kesal saja “ kamu jorok! Makanya kamu putus sama pacar kamu, liat lantainya kotor kamu cewek ndo ndo beres rapih kenapa? Itu tumpahan kopi kamu gak liat?” aku liat ke bawah meja aku ternyata memang benar kotor, lalu aku bilang “ iya pak nanti saya bersihkan!”. Sebenanrnya dalam hati aku kesal sama yoga gak bertanggung jawab. Tiba- tiba rekan kerjaku pak kasir datang, “pantes ndo kamu jorok sie makanya di putusin tuh sama pacar kamu”. Rasanya mendegar itu kesal tingkat tinggi apa masalahnya mengungkit masa lalu apalagi mereka menghakimi aku seenak jidat. Bilang kamu inilah itulah salah aku lah dia selingkuh. Aku benar-benar down seketika, kenapa harus di bahas? Kenapa harus menghakimi aku? Rasa-rasa nya ini tak mudah. Jika bukan karena tumpahan kopi itu ini tak akan di bahas, yoga memang gak sopan selalu saja seenak jidat minum kopi punya orang, tumpah gak di bersihin. Biasanya aku gak sekesal ini, harusnya gak sekesal ini. Tapi aku gak ngerti, kenapa orang yang gak tahu masalah aku malah ngehakimi aku, malah sepertinya puas liat aku kaya gini. Aku gak bisa ngomong yang numpahin kopi itu yoga.  Pak kasir emang kalo ngomong seenak jidat, makanya gak ada rekan kerja yang suka sama dia. Tapi bagaimana pun dia sudah tua, melawan juga gak pantas diam semakin enak dia ngedumel. Sudahlah aku lupain segala nya tadi sore, tapi apa bisa aku lupa saat ini. Tuhan kenapa dia bilang seperti itu, aku sedang sakit saat ini down. Pengen move on... aduh kecewa rasanya. Tumpahan kopi yang menyebalkan sampai aku benar-benar merasa kecewa dan sakit hati, seperti di sayat-sayat teringat masa yang aku buang jauh-jauh. Apa hubungannya lantai kotor sama penghianatan (perselingkuhan). Tau apa mereka?. Harusnya memberi nasehat yang bijak, jangan nyudutin orang sampai sesakit ini. Tak berfikirkah mereka mengadili tanpa merekan tahu rasanya di sudutkan itu seperti apa? uh....tua? tidak menjamin menjadi bijak. Tua? Tidak menjamin keluar sesuatu yang sopan dan pantas di mulutnya. Anak kecil harusnya sopan, kopi atau makanan tanpa ijin harusya jangan berani untuk memakannya, hmmmmm harusnya tumpah dia belajar bertanggung jawab. Inilah hidup kalo seenak jidat, orang lain yang jadi korban.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: