RSS

DICINTAI ATAU MENCINTAI?

Dicintai atau mencintai?
Orang bilang menikah tidak membutuhkan cinta, mereka bilang makan tuh cinta. Ya, bagiku cinta adalah sebuah kenyamanan, dimana cinta adalah untuk bertahan dan untuk memperjuangkan. Cinta, adalah sumber kehidupan dan kekuatan. Karena cinta, orang bisa saling mengasihi dan mampu menghabiskan hidup hingga akhir hayatnya. Semenjak kejadian itu, aku tak mampu merasakan cinta lagi. Yang ku ingat, hanya dia…dia dan dia. Tapi semua telah hilang tak mungkin kembali lagi, bahkan mustahil untuk ku raih kembali, dalam beberapa tahun aku masih merasa terpuruk dan tak mampu membuka hati. Hingga aku bertemu dengan kawanku, dia tahu tentang aku dan keadaanku. Lalu dia mengatakan bahwa saatnya aku membuka hati dan membuka lembaran baru. Dia memberi dorongan dan semangat yang tinggi. Dia bilang jika ada seorang laki-laki datang padaku, maka
berilah kesempatan orang itu untuk membuktikannya. Nasihatnya aku dengar, dan aku coba peraktekan dalam hidupku. Sayang, selama aku mampu bertahan, selama itu pula aku merasa sesak dan tersiksa. Aku memang mendapatkan cinta yang baru, aku memang mendapatkan perhatian yang lebih, tapi aku tak bahagia. Apapun yang dia lakukan di mataku tak ada nilai lebih kecuali hanya melihat orang yang salah memperjuangkan seorang wanita, ingin ku akhiri karena aku merasa tertekan. Ternyata pura-pura mencintai membuatku semakin terpuruk dan bersemayam dalam masa lalu. Masa yang tak mungkin kembali. Waktu kian mendekat, hingga datang salah satu keluarganya berkunjung ke rumah. Aku sembunyi, aku merasa tak sudi untuk membuka pintu. Karena aku takut, takut dengan niat laki-laki itu untuk meminangku. Maka aku paksa keluargaku untuk berbohong, bahwa aku punya acara dengan kawan-kawanku. Hingga tiba saatnya, hati dan perasaanku semakin tersiksa. Keluargaku menyuruhku untuk bertahan, karena usiaku yang sudah tidak muda lagi. Tapi, aku tidak suka dengan laki-laki itu, rasanya cukup untuk berpura-pura dan berbohong. Aku menangis, aku katakan aku tak bisa paksakan karena aku tidak mencintainya, sepertinya niatku malah menjadi boomerang. Kelurgaku selalu membela laki-laki itu karena kebaikannya, tah apa yang ada dalam benakku. Aku tak bisa melihat apapun dalam dirinya, kecuali memikirkan cara agar laki-laki itu yang menjauhi aku. Aku sering abaikan dia, aku marah tanpa alasan karena aku tak mau ada komunikasi apapun dengan dia. Aku selalu kalah, tah cara apa yang jitu bisa memusnahkan hubungan ini. Semakin aku paksakan semakin terluka. Aku tak melihat cinta, aku tak melihat masa depan bersamanya, bahkan aku tak sanggup jika harus hidup dengan orang yang aku sendiri tak memiliki rasa. Dia memang tak berdosa, aku yang salah telah memberinya kesempatan. Tapi…. Aku lelah dan bingung.
Hingga suatu hari, saudaraku bilang bahwa menemukan orang yang kita cintai sulit sekali, bahkan menikah tak perlu dengan cinta!. Benarkah itu? Aku mencoba bertahan, tapi aku tak mampu, setiap hari aku makin gelisah karena aku tak mau hidup bersama orang asing di mataku.
Lelah…
Aku, sulit untuk membuka hati.
Orang bilang, mencintai itu adalah pederitaan. Dimana kita di jajah oleh perasaan sendiri dan di perbudak oleh dia yang berhasil menyentuh hati. Dan dicintai adalah sebuah kebahagiaan terindah, karena kita bisa menjadi ratu di kerajaan hatinya. Tapi dicintai dan tak mencintai itu seperti sembuah magnet yang tak memiliki daya tarik (saling berlawanan)semakin di dekatkan, maka magnet yang lain akan terus menghindar. Itu hatiku, itu aku saat ini. Aku tak bisa jika aku tak cinta. Adakah satu hal saja yang indah jika aku di ijinkan hidup bersama orang yang aku cintai dan mencintaiku. Beruntung mereka yang menikah karena saling mencintai, dan sesak rasanya jika salah satunya tak memiliki cinta.
Waktu semakin dekat…dan aku terus berfikir, bagaimana caranya untuk mengakhiri semua ini.
Orang bilang, bahwa cinta akan tumbuh seiring berjalanny waktu. Tapi tidak, bahkan aku semakin membencinya, padahal dia tak punya dosa sedikitpun.
Aku hanya ingin mencintai dan dicintai. Bukan di cintai tapi tak cinta.
Aku juga tak ingin mencintai dan tidak dicintai, karena itu adalah sia-sia belaka.
Jadi, apakan ada orang yang tidak mencintai mampu bersama?
Apakah ada orang yang nyaman sementara hatinya penuh dengan penolakan?


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: