Dan
lagi, tak ada hal yang bisa buatku tersenyum lagi. Tatkala keyakinan sudah
menggunung dan impian di depan mata, seketika roboh dan hancur lagi. Musnah hancur
tak tersisa, rasanya malas untuk tanya kenapa terjadi lagi, rasanya malas untuk
bicara lagi. Kamu tahu tak banyak waktuku untuk saat ini, semua terbuang karena
mu. Kamu tahu??? Siapa yang mencoba datang dan kembali mengulang cerita?? Dan kamu
datang untuk hancurkan aku lagi, teringat selalu perbuatanmu yang dahulu di
luar batas maafku, dan aku belajar memaafkanmu. Aku bosan sebenarnya dengan
kejadian ini, tapi aku juga gak ngerti kenapa lagi dan lagi aku jatuh dalam
permainanmu.
Kembali
ke masa lalu, kita pernah bersama dan mengukir mimpi, mengukir masa depan,
mengikatkan cita-cita untuk kebhagiaan kita. Hingga akhirnya aku selalu
berfikir bahwa “bahagia adalah ketika kita bersama”. Saat itu aku masih duduk
di bangku kuliah, tiba-tiba aku bertemu sosok berambu ikal dan panjang, kau pun
tersenyum dan menyapaku. Aku pikir kamu lupa siapa aku, kita satu kelas dahulu
ketika duduk di bangku smp. Ternyata sekaranng kita satu universitas, kamu anak
teknik semua rambut anak teknik rata-rata gondrong. Dari awal kita ketemu di
gerbang kampus, akhirnya kita semakin dekat. Kamu selalu mengeluh bahwa kamu
tak kuat jalani hidup ketika bunda pergi beberapa bulan sebelum kita ketemu,
kamu selalu menelpon aku. Berusaha ngajak jalan, tapi di awal-awal meski
komunikas kita lancar aku masih tak bisa memenuhi keinginanmu untuk jalan. Hingga
suatu ketika aku punya ide untuk mengembalikan semangat hidupmu lagi. Dulu tak
ada rasa cinta untuk kamu. Aku hanya berusaha belajar mencintaimu agar semangat
kamu kembali, aku rela aku bersamamu ketika itu meski kadang aku merasa tak
nyaman. Kita jalan pertama, waktu itu aku dulu yang pergi bersama keponakanku
untuk mengkitu lomba model di salah satu mall terbesar, dan saat itu kamu
menyusulku dan menghampiriku. Kamu pegang tanganku dan aku lepas, maaf ketika
itu aku selalu lupa aku selalu merasa tak punya hubungan denganmu, saat itu
kamu beli eskrim buat aku, aku tak memakannya aku berikan pada ponakaknku yang
kelelahan menunggu giliran tampil. Dan disana awal kita jalan setelah kita
bersama. Setiap jalan berdua tatapan kamu selalu kosong, aku selalu ngomong
sama kamu, tapi mata kamu serasa kosong, aku tegur kamu baru kamu nyaut. Dahulu
kamu begitu rapuh sekali, aku lakukan apapun untuk membantumu bangkit kembali. Tapi
jika aku bertemu di kampus melihat kamu aku tak pernah menyapa kamu, karena aku
masih belaga cuek di depan teman-teman aku. Karena terkadang ketika itu aku
merasa lelah dengan ini semua, hingga suatu hari aku bersumpah jika suatu saat
kamu menemukan orang yang sangat kamu cinta lebih dari aku, aku bahagia yang
penting kamu bangkit dan rajin kuliah lagi. Suatu ketika kamu ajak aku ke rumah
nenekmu, disana kamu menangis dan genggam tanganku begitu erat dan mengatakan “tolong
jangan tinggalkan aku, aku rapuh bersamamu aku bahagia” dari sana aku mulai
tersentuh , di sana pula aku mulai menyukaimu meski belum mencintaimu. Ingatkah
kamu ketika dahulu kamu ajak aku jalan-jalan meskipun Cuma keliling kota, kamu
pernah mengajakku menikah. Dan aku langsung menolak ketika itu kita masih
tingkat 2 lulus juga belum, tapi kamu myakinkan aku menikah jika setelah lulus
dan jika sudah bekerja, aku tak menjawab karena waktu itu rasa itu belum begitu
besar. Karena waktu, seringnya kita ketemu akhirnya aku labuhkan hatiku padamu,
aku berubah dari wanita yang selalu mengerti kamu, berusaha membuat kamu
nyaman. Aku berubah menjadi wanita pencemburu, kamu tak boleh punya waktu
meskipun dengan teman laki-laki tah kenapa aku berubah demikian, kamu pun dulu
berjuang mati-matian untuk hubungan kita , suatu saat di sore hari dalam
keadaan hujan kamu datang ke rumah dan apa yang terjadi aku meyuruhmu pulang
kembali. Karena waktu itu aku merasa jika kamu datang ke rumah bahaya, orang
tuaku bukan orang tua yang ngerti akan masa muda. Seiring waktu kian lama
perasaanku semakin besar, dan aku pun sama mulai berkorban dan berusaha untuk
keutuhan hubungan kita belajar toleranasi, belajar memahami. Dan hari itu
datang hari dimana kamu berhenti cuti kuliah karena ingin bekerja, ya saat itu
aku mulai peraktik kuliah saat yang pusing dan tersita waktu, kamu tahu??sekali
aku minta kamu menjemput aku, apa yang terjadi??? Kamu terus bercerita tentang
seorang wanita, teman kerja kamu. Kamu bilang selama ini kamu antar jemput dia
karena kasihan rumahnya jauh, aku percaya kamu bilang rumahnya di perbatasan
kota ketika itu, Kamu duduk dengan santai kita naik motor berdua, aku di
belakangmu tersimpan sejuta tanya, kenapa haru setiap hari??? Kenapa aku minta
sekalipun ingin pulang di jemput terasa sulit, dia tak sadar aku ambil hp nya
disaku jaketnya. Aku sms wanita itu, aku tanya kamu diamana?? Aku lupa rumahmu,
dan saat ini aku akan menjemputmu. Gila jawaban yang benar-benar membuat aku
sakit wanita itu ternyata tak jauh dari tempak praktik aku kuliah ketika itu,
sontak aku nangis dan meyuruh berhenti aku tanya siapa wanita ini masih tak
mengaku. Saat sampai di rumah aku cek ponselnya, namaku jelas tak ada di hp
nya, aku minta dompetnya poto juga gak ada. Aku tak bisa ngomong aku suruh dia
pulang, mulai saat itu aku tak peduli dia mau ada atau pun tidak ada. Hingga suatu
saat aku benar-benar tak menghubunginya lagi, apa yang terjadi aku minta akhiri
ini semua. Aku merasa tenang dan nyaman, tapi aku sakit sekali dia nipu aku,
hingga di suatu malam dia tlp aku kalo dia gak sanggup untuk berpisah, akupun
memaafkan dia. Sebulan berlalu kejadian ini, hingga hal yang sama terulang
sebulan kemudian. Dia datang di hari sabtu ketika itu, dia duduk di samping
aku, aku tak sengaja pinjam hp nya untuk sms, ada sms mesra dia tapi bukan
dengan wanita itu, ini dengan wanita baru kata-katanya begiru mesra. Sakit sekali
hatiku lagi dan lagi dia kecewakan aku, aku suruh dia pulang meski dia berusaha
meyakinkan aku. Suatu saat kita bertemu untuk meluruskan masalah ini, aku
menekan kamu dengan seluruh pertanyaanku. Dan apa jawabannya, dia bilang bahwa
wanita itu lebih berharga dibanding aku. Sungguh aku merasa terhina dan
tersakiti, aku pulang langsung meninggalkan dia, aku akhiri semuanya. Berakhir samapai
disini, terkadang selalu saja ada sms dia yang selalu mengatakan bahwa dia
mencintai saya dan minta maaf akan kejadian-kejadian yang terjadi. Satu tahun
aku biarkan dia, aku tak perdulikan dia. Dia sakiti aku di saat tugas kuliah
begitu banyak, di saat konsentrasi dan waktu terkuras, aku sakit saat itu sakit
sekali. Hingga suatu saat aku yang mengingatnya menghubungi dia tapi tak ada
jawaban aku pun mulai mencari pengganti yang lain. Tapi tak lama hanya bertahan
satu minggu paling lama 2 minggu, karena malas rasanya. Wisuda tiba, sedih
rasanya di saat aku lulus mengalami hal besar aku pun mulai teringat dia, ya
mei bulan itu sangat penting buat aku. Aku sedih sekali ketika semua orang di
beri mawar merah oleh pasangannya. Dan aku bersama temanku yang senasib kembali
ke kosan karena lelah proses wisuda yang panjang dan banyak pidato, kita ganti
kebaya kita dengan baju biasa tak ada yang istimewa karena merasa ada yang
kurang. Hingga saat nya kamu datang membawa mawar merah buat aku, di satu sisi
aku bahagia tapi di satu sisi aku kecewa kamu datang hanya sebentar saat itu. Ya
aku merasa lega ada yang memberiku mawar. Rasanya kejadian demi kejadian
membuatku luka 2 wanita yang akan selalu aku ingat dan 2 penghianatan yang akan
selalu ada dalam otakku. Masa pengangguran adalah masa yang paling berat, aku
merasa sepi tak berguna. Hingga akhirnya aku dekat dengan kakak kelas ku dulu
waktu kuliah, aku mulai dekat dengan dia, dia kakak kelas ku mengajak malam tahun
baruan aku tak menolaknya, karena aku jenuh di rumah selama menjadi pengacara
(pengangguran banyak acara), aku beritahukan kabar gembira ini pada sahabatku. Betapa
bahagia nya aku saat itu. Di malam yang tepat dia orang yang telah
menghianatiku mengajakku untuk jalan tahun baru, aku bilang maaf aku lagi
sakit. Aku boongin aja, aku malam tahun pertama dengan kakak kelasku indah
rasanya, seumur hidup belum pernah
merayakan malam pergantian tahun. Aku minta pulang jam 11 sebelum perayaan
benar-benar di mulai karena jalanan yang macet , tapi cukup mengobrol dengan
kakak kelasku sudah membuatku sedikit bersemangat. Pulang jam 11 tiba-tiba jam
12 ada sms dari orang yang telah melukaiku, yang berisi “aku mohon datanglah ke
rumah sakit aku sakit dan tanganku terluka parah “ . aku membalasnya dan
meminta maaf bahwa aku tak bisa, ya tepat jam 5 pagi ada no baru menghubungi
aku, aku angkat aku pikir siapa ternyata dia. “ aku mohon jenguk aku di rumah,
aku sudah pulang aku mohon jenguk aku”. Aku bingung ketika sakit kenapa dia
harus ingat sama aku, tak ingatkah dia dengan luka yang dia buat. Aku penasaran
aku pun datang ke rumahnya, pertama aku datang yang aku minta adalah “ mana
tanganmu yang luka aku mau liat “ dia perlihatkan ternyata benar tangannya
terluka parah karena petasan besar . aku mau langsung pulang tapi dia menahan
aku, hingga aku benar-benar ngantuk aku pulang saja aku bosan rasanya. Hingga tiba
di saat aku mulai mendapatkan pekerjaan di luar kota, dia datang menghampiriku
disana dan mengatakan ingin kembali. Aku bingung aku pikir mungkin aku bisa
mencoba dan mulai dari awal, ketika itu dia belum lulus tingkat 4 tepatnya
sedang pusing menyusun skripsi. Aku pikir dia tulus untuk kemabli ke aku,
awalnya aku tak sadar dia tulus atau tidak, aku jalani terasa normal. Tapi beda
dia begitu pelit dan perhitungan, dia meminjam semua peralatan tempur untuk
menyusun skripsi hingga meminta bantuan, aku merasa aku pun hampir stres waktu
aku menyusun, makanya aku bantu. Hingga dia lulus dan akhirnya lulus wisuda,
aku orang pertama yang selalu ada di sampingnya ke dua kakaknya tak hadir
karena ada di luar kota, dan ayahnya datang hanya sebentar sedih liat dia. Hingga
dia pun mengalami sebagai pengangguran, aku masih berfikir wajar aku memberi
semua fasilitas untuk membantu dia cepat kerja, bodohhhhhhhhhhhhh benar-benar
bodoh. Dia tinggalkan aku lagi hingga saat nya aku benar-benar terluka dan
sakit sekali ini bukan yang pertama dia berhianat tapi yang ketiga kali nya dia
berhianat. Gila aku di tipu ini lebih sakit dari yang aku rasa di masa lalu,
karena bukan hal yang mudah memaafkan ,membri kepercayaan dan memulai dari awal
dan melupakan yang lalu. Terlambat aku sadar aku hanya di manfaatkan, pantes
selama hubungan dia selalu menghitung untung dan rugi menghitung apa yang sudah
dia lakukan, dan mengoceh yang tidak aku mengerti. Dan lagi aku terluka
benar-benar terluka, untuk saat ini aku tak mau banyak bicara cukup batinku
yang tersiksa , waktuku yang tersita dan terbuang percuma yang menjadi bukti
betapa bodohnya aku dan betapa jahatnya kamu. Kamu datang karena kamu hanya
memanfaatkanku saja. Makan apa yang sudah kamu minta, aku pun enggan untuk
memintanya. Karena tak perlu aku balas semua perbuatanmu, nanti suatu saat kamu
akan sadar apa yang kamu lakukan adalah perbuatan bodoh yang membuktikan betapa
kamu tak punya harga diri. Dan lagi kamu berhasil menyakiti aku, terimakasih
telah membutku terluka, hingga akhirnya aku sadar betapa bahagianya aku seperti
apa kamu sebenarnya, dan kamu benar-benar penjilat yang tak punya harga diri,
silahkan aku tak rugi kamu perlakukan seperti ini, suatu saat kamu pun akan
belajar dan mendapatkan pelajaran bagaimana seharusnya kamu bersikap. Dengan kejadian
ini aku yakin bahwa aku tak pantas untuk menunggumu lagi untuk menerima mu
lagi. Terima kasih, nikmati hidupmu dalam kebohongan dan jangan sakiti wakita
yang saat ini ada di sampingmu. Tak rugi bagiku meski perih justru aku
beruntung akhirnya aku tahu siapa kamu....meski luka aku bisa belajar dan
mengambil hikmah. Aku percaya Tuhan tidak pernah meninggalakan aku, Dia
memberikan aku dalam situasi ini agar aku mampu melihat siapa kamu.
Jangan
prenah datang lagi, cukup hancur hatiku saat ini, cukup dalam diam aku
sembunyikan semua pedihnya ini. Aku memang bodoh tapi kmau lebih bodoh karena
kamu tak punya harga diri
0 komentar:
Post a Comment